Assalammualikum.wr.wb
- pendahuluan
pengertian
MTCNA adalah kelas dasar yang harus di lewati untuk bisa mengikuti test tingkat kelas mahir. kelas ini membahas mikrotik hampir semua fitur mikrotik namun tidak terlalu mendalam.
Latar belakang
BLC Telkom menfasilitasi setiap 3 bulan sekali mengadakan training, kali ini adalah jadwal dari intra training center untuk memberikan pelatihan. materi yang di bahas adalah MTCNA.
Maksud dan tujuan
Menambah wawasan tentang mikrotik menggunakan apliksai GNS 3
Alat dan bahan
- Laptop
- Aplikasi GNS 3
- Mikrotik
15 - 20 menit
Proses pelaksanaan
1. Membahas pengenalan mikrotik.
2. Konfigurasi dasar mikrotik.
3. Quis LAB mikrotik OSPF :
> router-id : berdasarkan angka routter. misal R1 berarti menggunakan router id 1.1.1.1
5. NAT :
> client R4 tidak boleh ping client R1.
6. DHCP : untuk koneksi dari router dan client harus menggunakan DHCP dengan prefix :
> R1 = /27
> R2 = /16
> R3 = /28
> R4 = /20
7. langkah langkah:
1. Ubah identitas masing masing router agar mudah dalam mengidentifikasinya, jangan hilangkan nama mikrotik, hanya perlu menambahkan nama belakangnya.
# syistem identy set name=mikrotik
2. selain itu berikan interface dari masing masing router, sebainya tambahkan comment.
> set interface set number=n commant=nama
3. Beri ip address sesuai petunjuk yang ada untuk interface yang terhubung ke client, saya hanya atur itu, maka ip lain yaitu untuk koneksi antara router saya buat /30.
> ip Dhcp-server setup
5. pada client (VPCS), gunakan perintah:
> ip dhcp
> show ip
a. pada mikrotik, area sudah tersedia dengan nama backbone (area 0). karena disini saya hanya menggunakan 1 area yaitu area backbone. maka saya perlu manambah lagi.
> routing ospf area print.
t
b. tambahkan interface yang membutuhkan ospf packet, disini saya hanya menambah interface yag terhubung antara router saja.
> routing ospf interface yang membutuhkan ospf packet, didini saya menambahkan interface yang terhubung antara router saja.
> routing interface add interface=nama_interface
c. setting router-id pada masing masing router sesuai dengan nomor id dari router.
> routing ospf interface set default router-id=n.n.n.n
(n disesuaikan ospf interface set default router)
d. terakhir setting-adversite network dengan menmbahkan network dari setiap ip interface router.
> routing ospf network add network=ip_network
7. selanjutnya untuk katagori NAT dengan kisi-kisi antara client R4 dan R1 tidak diizinkan untuk saling terkoneksi, saya menggunakan firewel filter rule dengan konsep accep few drop any. karena disini antara router dan client menggunakan DHCP yang berarti ip client dapat berubah ubah, maka saya hnya mengizinkan akse ke router (accep few) namun tidak untuk client (drop-any) untuk konfigurasi bagian ini, saya hanya melakukan pada R1 danR2.
8. setelah itu lakukan uji coba antara client maupun antara router. pastikan koneksi antara router tidak bermasalah.hasil ping antara client R1 dan R4 harus time out untuk memastikan bloc berhasil.
Kesimpulan8. setelah itu lakukan uji coba antara client maupun antara router. pastikan koneksi antara router tidak bermasalah.hasil ping antara client R1 dan R4 harus time out untuk memastikan bloc berhasil.
ospf membutuhkan timbal balik yang artinya router lawan juga harus menggunakan protocol routing ini pula. untuk masalah bloking, hanya di butuhkan focus dan kemudahan dalam identifikasi perangkat/interface saja. itu adalah alasan identy sangat penting.
Refrensi
Darmawan, Denny."mikrotik fundemental" : intra training center.
Walaikumsalam.wr.wb
0 komentar:
Posting Komentar